Nikmat Sehat dan Waktu Luang Yang Sering terabaikan

Nikmat yang sering terlupakan

Nikmat sehat merupakan karunia Allah subhanahu wata’ala yang tak ternilai harganya, tak bisa dinilai dengan banyaknya harta dan merupakan salah satu nikmat terbesar yang Allah berikan kepada umat manusia baik dia merupakan insan beriman maupun tidak. Sebagai wujud kemahamurahan Allah kepada setiap mahluknya.

Setiap insan yang telah diberi nikmat  sehat, hendaknya selalu mensyukurinya dengan menggunakan nikmat tersebut untuk hal- hal yang diridhoinya. Karena salahsatu bentuk syukur terhadap nikmat yang Allah berikan adalah dengan menggunakan nikmat tersebut untuk ketaatan kepada-Nya.

Mungkin pada suatu waktu kita pernah melihat saudara kita yang sedang terbaring tak berdaya karena sakit. Atau mungkin melihat orang yang sehat badannya namun begitu sibuk dengan urusannya sehingga tak ada waktu senggang baginya untuk istirahat. Maka sudah seharusnya kita yang dikaruniai Allah nikmat sehat dan waktu luang untuk mensyukurinya karena tak semua orang mendapatkan kedua nikmat tersebut secara sempurna.

Dua nikmat sering dilalaikan manusia

Menurut sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Ibnu ‘Abas, bahwasanya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam bersabda bahwasanya nikmat sehat dan waktu luang merupakan dua nikmat yang banyak membuat orang tertipu, berikut ini bunyi haditsnya.

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

“Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang” (HR. Bukhari)

Apabila berkumpul kedua nikmat tesebut pada diri seseorang, maka sesungguhnya ia telah mendapatkan nikmat yang luarbiasa besar. Namun sayang hanya sedikit orang yang bisa mensyukurinya dan lebih banyak yang tertipu dengan nikmat tersebut.

hadits nikmat sehat dan waktu senggang

Yang dimaksud tertipu dengan nikmat sehat dan waktu luang disini adalah tidak bisa menggunakan nikmat tersebut untuk kebaikan dunia dan akhiratnya, sehingga cenderung untuk bersantai-santai untuk hal yang tidak bermanfaat dan tak jarang lebih banyak yang menghabiskan waktu untuk menumpuk dosa.

Padahal tak semua orang yang sehat memiliki waktu luang karena mungkin dia sedang sibuk dengan pekerjaannya. Dan sebaliknya tak semua orang yang memiliki waktu luang dalam keadaan sehat badannya. maka jika berkumpul kedua nikmat tersebut akan membuat kita cenderung untuk malas dalam berbuat ketaatan dan inilah yang disebut orang yang tertipu dengan nikmat sehat dan waktu luang seperti yang disebutkan didalam hadits tersebut.

Kewajiban mensyukuri nikmat

Mensyukuri nikmat apapun yang telah Allah berikan kepada kita, adalah sebuah kewajiban kita sebagai seorang hamba. Sebagaimana kita akan berterimakasih dan berbuat baik kepada orang yang telah memberi kita pertolongan.

Karena dengan mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan, hal itu akan mengundang rahmat-Nya dan Allah telah berjanji akan menambah nikmat tersebut jika kita pandai mensykurinya. Dan jika kufur nikmat maka kita diancam dengan azab yang pedih seperti yang telah Allah firmankan didalam Alquran.

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (QS Ibrahim : 07)

Jadi bersyukur atas nikmat yang Allah berikan adalah suatu kewajiban kita. Dan memang sudah seharusnya kita bersyukur kepada-Nya sebagai wujud atau bentuk terimakasih kita kepada Allah ta’ala yang telah memberikan banyak nikmat tanpa batas.

Cara mensyukuri nikmat sehat dan waktu luang

Salahsatu cara untuk mempertahankan agar suatu nikmat dapat dipertahankan dan bahkan bertambah adalah dengan menggunakan nikmat tersebut sebesar-besarnya untuk keta’atan dan mencari keridhoan dari pemberi nikmat yakni Allah subhanahu wata’ala.

Mensyukuri nikmat sehat dan waktu luang

Karena sesuai janji Allah dalan Al Quran surat Ibrahim ayat 7 yang telah saya sebutkan diatas, bahwasanya Allah akan menambah nikmat bagi hambanya yang bersyukur. Maka apakah kita masih meragukan janji Allah yang maha menepati janji…?

Cara mensyukuri nikmat Allah yang benar adalah dengan meyakini didalam hati bahwasanya hanya Allah subhanahu wata’ala sajalah satu-satunya dzat yang memberikan nikmat kesehatan dan waktu luang kepada kita.

Sedangkan bersyukur dengan lisan adalah pengakuan, terimakasih dan ucapan pujian kepada Allah subhanahu wata’ala yang telah memberikan kepada kita berbagai nikmat yang besar dengan bacaan Alhamdulillah.

Tak hanya itu, wujud syukur juga harus di barengi dengan perbuatan yang mencerminkan rasa syukur kita atas nikmat sehat dan waktu luang yang telah Allah karuniakan. Caranya yakni dengan menggunakan nikmat tersebut dengan lebih bersemangat mengerjakan amal kebaikan dunia dan akhirat dan tidak menyianyakan waktu yang Allah berikan untuk hal-hal yang tidak memberikan manfaat.

Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang tertipu dengan nikmat sehat dan waktu luang yang dialami kebanyakan orang. Mari kita gunakan nikmat yang telah Allah berikan untuk keta’atan dan berbuat kebaikan sebagai bekal kita didunia dan akhirat kelak. Terimakasih semoga bermanfaat.

Tinggalkan komentar